Gerakan Anti NAPZA dan Anemia SMK Muhipro
Kontributor : Zeny Dwi Martha, S.Pd
Bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (SMK Muhipro), Rabu (1/2), Puskesmas Sukabumi Kota Probolinggo mengadakan penyuluhan Anemia dan NAPZA yang dihadiri siswa siswi Kelas XII, dan Screening Kesehatan bagi Siswi Kelas X. Kegiatan diisi dengan Sosialisasi Anemia dan Bahaya Narkoba. Ahli Gizi dari Puskesmas Sukabumi Kota Probolinggo, Eko S, menjadi narasumber kegiatan penyuluhan ini. Dalam paparannya, Ahli Gizi dari Puskesmas Sukabumi menjelaskan mengenai jenis-jenis narkoba, bahaya penyalahgunaannya, faktor penyebabnya, pentingnya minum tablet tambah darah pada remaja dan Aplikasi Ceria.
“5 Wilayah dengan kasus dan tersangka Narkoba terbanyak yang ada di Indonesia, dan salah satunya adalah wilayah Jawa Timur yang berada di peringkat kedua” kata Eko. Ia juga menuturkan, bahwa narkotika sudah masuk ke dunia pendidikan. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini diharapkan para siswa dapat mengenali sejak dini berbagai macam jenis narkoba dan bahayanya. Sehingga dengan begitu mereka mengetahui dan mulai menjaga diri untuk terhindar dari obat – obatan terlarang yang dapat merusak masa depan mereka.
Novita Ulfayatin selaku guru yang mengikuti penyuluhan narkoba tersebut mengatakan bahwa penyuluhan ini sangat penting bagi siswa saat ini. “Para siswa pada tingkatan SMK sangat rentan untuk terjerumus markoba, maka memang harus diberikan pengetahuan bahaya narkoba. Karena pada usia tersebut serba ingin tahu dalam berbagai hal baru, sehingga perlu diberikan benteng yang kuat” ujar Novi. Ia juga mengatakan penyuluhan ini juga sangat bermanfaat untuk siswi tentang pentingnya tablet penambah darah salam pencegahan anemia.
Dan salah satu upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Sukabumi dengan memberikan 52 tablet obat Tambah darah. Ini untuk memastikan siswi mengkonsumsi Tablet Tambah Darah serentak untuk pencegahan anemia. Selain itu, Puskesmas Sukabumi juga melakukan Screening Kesehatan untuk Siswi Kelas X dengan cek Kadar Hemoglobin darah. Dari hasil Screening ditemukan hanya ada 1 siswi yang ternyata Hemoglobinnya rendah. “Salah satu dampak anemia pada anak sekolah adalah lemas, sering mengantuk, sering tertidur dan berakibat pada semangat belajar yang rendah” ujar Eko. Eko berharap agar siswi meminum tablet darah pada hari yang sama setiap hari. Diusahakan minum tablet darah setelah sarapan dan diminum dengan air putih agar penyerapan zat besinya maksimal.
Tujuan dari pemberian TTD juga untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi siswa di sekolah. Kemudian Pemateri juga memaparkan aplikasi Ceria. Aplikasi Ceria itu didapat dari kata Cegah Anemia Remaja Indonesia. Eko meminta siswi untuk menginstal aplikasi Ceria dari Playstore yang ada di Smartphone. Aplikasi Ceria ini bertujuan sebagai sarana untuk melakukan pencatatan dan pelaporan data secara elektronik untuk konsumsi TTD remaja putri. Selain itu juga sebagai sumber informasi untuk remaja puteri mengenal TTD dan anemia serta pengingat untuk minum TTD setiap minggu. Ia juga memaparkan cara penginstalan dan cara menggunakan aplikasi Ceria. Penyuluhan dan Screening ditutup dengan pemateri memberikan slogan. “Sehat, Cantik dan Cerdas Tanpa Anemia. Katakan Tidak pada Anemia, Katakan ya pada Tablet Tambah Darah” kata Eko.
Previous